BAB
II
Pembahasan
A.
Fungsi dan Tujuan Menulis.
Sebelum
membahas fungsi dan tujuan menulis maka akan dibahas terlebih dahulu hakikat
menulis sebagai berikut.
a. Hakikat Menulis
Menulis pada dasarnya merupakan
salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Menulis dalam catur tunggal menempati urutan
keempat, berdasarkan proses pembelajaran menulis itu sendiri. Sedangkan pada
pengaplikasiannya menulis, merupakan hal yang penting, menyampaikan informasi
dan menyimpan informasi.
Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi
pembaca tertentu atau waktu tertentu. Dalam menulis, dibutuhkan suatu
penguasaan prinsip-prinsip menulis yang akan dapat mempengaruhi tercapainya
maksud dan tujuan. Tujuan dan maksud itu adalah penemuan, susunan, dan gaya
dalam penulisan.
b. Fungsi Menulis
Pada pinsipnya fungsi utama dari
sebuah tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis
sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar untuk berpikir. Juga
dapat menolong kita berpikir kritis. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan
menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau presepsi kita,
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
c. Tujuan Menulis
Tujuan
penulisan yang dikemukakan oleh Hugo Harting ditulis oleh Tarigan (2008: 25-26) adalah:
1.
Assignment
purpose ( tujuan penugasan)
Tujuan penugasan ini
sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena
ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswi yang diberi tugas
merangkumkan buku, sekertaris ditugaskan membuat laporan atau notulen rapat ).
2.
Altruistic
purpose (tujuan altruistik).
Penulis bertujuan untuk
menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong
para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat
hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.
3.
Persuasive
purpose ( tujuan persuasif).
Tulisan yang bertujuan
meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diuntarkan.
4.
Informational
purpose ( tujuan informasional, tujuan penerapan)
Tulisan yang bertujuan
memberi informasi atau keterangan penerangan/ penerangan kepada para pembaca.
5.
Self-ekspressive
purpose (tujuan penyataan diri)
Tulisan yang bertujuan
memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca
6.
Creative
purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat
berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi keinginan kreatif disini
melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma
artistik, atau seni yang ideal, seni idaman.
7.
Problem-solving
purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti
ini penulis ini ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin
menjelaskan, menjernihkan pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar
dapat dimengerti dan diterima oleh para pembaca. ( Hipple, 1973: 309-311).
Menurut Syafi’ie (1988:
51-52), tujuan menulis dapat di
klarifikasikan sebagai berikut:
1. Mengubah
keyakinan pembaca;
2. Menanamkan
pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
3. Merangsang
proses berpikir pembaca;
4. Menyenangkan
atau menghibur pembaca;
5. Memberi
tahu pembaca;
6. Memotivasi
pembaca.[1]
B.
Manfaat dan Nilai Menulis
a. Manfaat
menulis
Menurut Akhadiah,
Sabarti, dan Maidar. G (1988: 2) manfaat menulis ada
delapan diantaranya:
1. Mengetahui
kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan kita tentang topik yang
dipilihnya. Dengan mengembangkan topik itu kita terpaksa berpikir, menggali
pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di bawah sadar.
2. Dengan
mengembangkan berbagai gagasan kita terpaksa bernalar, menghubung-hubungkan
serta menbandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak pernah kita lakukan kalau
kita tidak menulis.
3. Lebih
banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik
yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan baik serta
teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.
4. Menulis
berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengugkapkan secara
tersurat. Dengan demikian, permasalahan yang pemula masih samar menjadi lebih
jelas.
5. Melalui
tulisan kita dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan kita secara objektif.
6. Lebih
mudah memecahkan masalah dengan menganalisanya secara tersurat dengan konteks
yang lebih konkret.
7. Dengan
menulis kita akif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah
masalah, bukan sekedar penyedap informasi.
8. Kegiatan
menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara
tertib.
Manfaat menulis menurut Horiston dalam Darmadi (1996: 3-4),
yaitu :
1.
Kegiatan menulis adalah sarana untuk
menemuka sesuatu, dalam artian dapat mengangkat ide dan informasi yang ada di
alam bawah sadar pemikiran kita.
2.
Kegiatan menulis dapat memunculkan
ide baru.
3.
Kegiatan menulis dapat melatih kemampuan
mengorganisasi dan menjernihkan bebagai konsep atau ide yang kita miliki.
4.
Kegiatan menulis dapat melatih sikap
objektif yang ada pada diri seseorang.
5.
Kegiatan menulis dapat membantu diri
kita untuk berlatih memecahkan beberapa masalah sekaligus.
6.
Kegiatan menulis dalam sebuah bidang
ilmu akan memungkinkan kita untuk menjadi aktif dan tidak hanya menjadi
menerima informasi.
b.
Nilai dalam Menulis
Enam jenis
nilai dalam menulis menurut Gie (2002: 19) yaitu:
1.
Nilai kecerdasan.
2.
Nilai kependidikan.
3.
Nilai kejiwaan.
4.
Nilai kemasyarakatan.
5.
Nilai keuangan.
6.
Nilai kefilsafatan.
Sedangkan menurut Nurudin ( 2010: 27-33) nilai menulis
ada tujuh yaitu:
1. Nilai
Kecerdasan
Menurut seorang penulis terkenal
dunia Stephen King, pernah mengatakan “kalau engkau ingin menjadi penulis ada
dua hal yang harus engkau lakukan; banyak membaca dan banyak menulis. Setahuku,
tidak ada jalan selain dari dua hal ini, dan tidak ada jalan pintas.”
2. Nilai
Kependidikan
Seorang penulis adalah sebenarnya
seorang pendidik bagi pembacanya. Tulisan yang ia buat dan dibaca oleh orang
lain sama dengan seorang guru yang mewariskan ilmu pengetahuan pada
murid-muridnya.
3. Nilai
Kejiwaan
Nilai kejiwaan yang dimaksud adalah
nilai kejiwaan yang dirasakan oleh si penulis. Apa yang ingin diungkapkan oleh
penulis itulah yang berasal dari dalam diri penulis. Ada yang mendapat manfaat
nilai kejiwaan dengan kepuasan batin, kegembiraan, kebanggaan diri, menambah
kepercayaan diri dan sebagainya. Selain itu menulis dapat menjadi media
menyalurkan beban emosi.
4. Nilai
Kemasyarakatan
Seorang penulis tentulah memiliki
jiwa yang sosial. Jiwa sosial yang terdapat pada penulis didapatkan melalui
sosialisasi dan pengamatannya di masyarakat. Ada seseorang yang belum mampu
untuk mengingatkan tentang ketimpangan sosial tang da di masyarakat secara
langsung. Hal ini dilakukan oleh seorang penulis dalam tulisannya. Tulisan yang
dibuat oleh penulis merupakan teriakan untuk masyarakat agar merubah pola
pikirnya. Sehingga seorang penulis tidak hanya sekedar menulis, tetapi juga masih
peduli dengan masalah-masalah yang ada pada masyarakat sekitarnya.
5. Nilai
Keuangan
Nilai keuangan dalam bidang menulis
pada dasarnya merujuk pada hal ekonomi. Kerena tujuan yang diambil dalam hal
menulis ini adalah untuk mendapatkan sebuah materi berupa uang, dan dapat
digunakan dalam bidang bisnis. Contohnya ketika seseorang mengikuti sebuah
ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah, apabila seorang tersebut karya tulisnya menang,
maka sebuah penemuannya yang telah ditulisnya menjadi karya ilmiah akan
dibiayai oleh Diknas. Selain itu banyak seorang penulis yang berpenghasilan
besar karena karya yang telah ditulisnya, seperti JK Rowling yang merauk
keuntungan besar dengan novelnya Harry Potter.
6. Nilai
Kefilsafatan
Nilai kefilsafatan yang dimaksud
adalah bahwa karya kita, meskipun kita sudah tidak ada di dunia ini masih bisa
dinikmati oleh generasi selanjutnya. Tulisan yang dihasilkan juga akan menjadi
sumber inspirasi, gerakan dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Ini tak lain
karena salah satu gagasan besar yang digumuli para ahli pikir sejak dahulu
ialah keabadian. Jasad orang arif tidak pernah abadi, tetapi buah karya dan
pikirannya selalu hidup terus.
7. Nilai Popularitas
Ini berarti bahwa menjadi penulis akan dapat membuat
seseorang menjadi orang yang terkenal dimasyarakat luas. Terlebih juga apabila
seseorang tersebut memiliki karya tulis yang sering dimuat di media massa.
Semakin sering seseorang dalam membuat karya tulis dalam bentuk apapun itu dan
sering pula untuk dipublikasikan, maka semakin banyak pula orang yang membaca
dan sering mengenal nama dari seorang penulis tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar